Tari Tor Tor Tujuh Cawan
"Keseimbangan" pasti hal pertama yang di pikirkan oleh orang yang pertama kali lihat tari ini. Tidak semua orang bisa menari tari ini, karena membutuhkan ketelitian, konsentrasi dan pastinya kesimbangan yang baik. jika tidak cawan-cawan yang diletakkan di kedua belah tangan juga di kepala bisa jatuh dan pecah.
Jika kita mendengar mengenai orang - orang suku batak, pasti kita memikirkan bahwa mereka suku yang tegas dan bersuara keras, namun di balik itu semua suku Batak juga terkenal dengan keunikan dan keistimewan budayanya. Salah satu kebudayaan batak yang sudah sangat terkenal sampai keberbagai penjuru dunia yaitu Tortor. Tortor merupakan tarian khas dari tanah Batak. Menurut budayawan Togarma Naibaho, pendiri Sanggar budaya batak, Gorga, kata Tor-tor berasal dari suara hentakan kaki penarinya di atas papan rumah adat Batak. Penari bergerak dengan iringan Gondang yang juga berirama menghentak. Gerakan tortor merupakan kombinasi dari gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan.
Secara turun temurun tari Tor - Tor Tujuh Cawan ini dianggap tarian paling unik, karena sang penari harus menjaga keseimbangan tujuh cawan yang diletakkan di kedua belah tangan kanan dan kiri tiga serta satu di kepala. Tarian tujuh cawan mengandung arti pada setiap cawannya. Untuk cawan 1 mengandung makna kebijakan, cawan 2 kesucian, cawan 3 kekuatan, cawan 4 tatanan hidup, cawan 5 hukum, cawan 6 adat dan budaya, cawan 7 penyucian atau pengobatan. Kegunaan lain dari tarian ini adalah untuk membuang semua penghalang bagi orang yang hadir disitu, tentunya bagi yang percaya. Biasanya manusia punya kegagalan karna ada penghalang bawaan dari lahir, karma, guna-guna, atau akibat perbuatan sendiri.
Sumber: