Tari Ratoh Jaroe
Jika di tanya apa tari dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, pasti hampir semua orang berpikir bahwa itu adalah tari saman. Namun, bagi para pencinta dan penikmat tari tradisional Aceh, tentu mereka akan berpikir bahwa tari tradisional Aceh bukan hanya tari Saman. Salah satu tari tradional Aceh yang sangat digemari oleh kalangan penikmat tari adalah tari Ratoh Jaroe.
Sekilas semua orang pasti menyangka bahwa tari Ratoh Jaroe adalah tari Saman. Karena tari Ratoh Jaroe sangat mirip dengan tari Saman, karena kedua tari tersebut sama-sama merupakan gerakan dengan menggunakan tangan. Namun, jika diperhatikan dengan baik-baik, kita pasti akan melihat perbedaan gerakan tangan yang ditampilkan pada tari Ratoh Jaroe. Jika pada tari saman gerakan lebih kepada menonjolkan gerakan badan sementara untuk tari ratoh jaroe lebih dominan gerakan-gerakan tangan serta gabungan dari gerakan badan.
Dapat dikatakan bahwa tarian ini adalah kembaran yang tidak identik dari Tari Saman. Meski keduanya sama-sama berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam. Tari Ratoh Jaroe ini merupakan perpaduan harmonis antara gerak badan dan tangan. Formasi, kekompakan dan alunan musik rapa’i menjadi ciri khas tarian ini. Tarian ini memiliki arti puji-pujian dan dzikir terhadap Allah SWT. Pasalnya, jika menilik asal namanya, Ratoh berasal dari bahasa Arab yakni Rateb dan duek berasal dari bahasa Aceh artinya duduk. Sehingga dapat diartikan bahwa tarian ini merupakan medium puji-pujian terhadap Allah SWT yang didendangkan sambil duduk.
Yang mana biasanya tarian ini dibawakan pada acara-acara hari besar seperti pernikahan, kenduri naik haji, malam terakhir Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha serta Maulid Nabi SAW.
Sumber: